Selamat datang bagi teman-teman yang ingin mencari informasi tentang ilmu pengetahuan, renungan harian dan berbagai hal dan juga dapat berbagi hal di sini...!!!

Rabu, 13 Januari 2010

HARI RAYA SANTA PERAWAN MARIA BUNDA ALLAH (P)

Jumat, Tanggal 1 Januari 2010

BcE. Bil. 6:22-27; Mzm. 67: 2-3, 5, 6, 8; Gal. 4: 4-7;
Luk. 2:16-21 16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. 17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. 19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. 20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. 21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

Renungan
Tahun Baru Semangat Baru
Hari ini merupakan permulaan dari tahun yang baru, tahun 2010. Pada hari ini juga, Gereja merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah. Banyak orang yang meragukan perayaan ini, terutama dari kalagan agama lagi, tidak terkecuali dari saudara kita Protestan. Mereka melihat Bunda Maria hanya sebagai bunda biologis dari Yesus sebagai manusia. Mereka tidak melihat peran bunda Maria yang sangat penting dalam misteri keselamatan, sehingga gelar itu sebenarnya patut disematkan pada nama Bunda Maria.
Jika Bunda Maria adalah bunda Yesus, dan setiap orang Kristen percaya kalau Yesus adalah Tuhan dan Allah, maka secara otomatis Bunda Maria adalah bunda Tuhan/ Allah. Bunda Maria memang bukanlah Allah, tetapi jika Allah sendiri ingin lahir dari Bunda Maria, siapakah yang akan melarang.
Coba kita reungkan bersama, apakah karya penyelamatan melalui Tuhan Yesus akan tercapai, jika saja Bunda Maria tidak dengan tulus mau menerima kabar gembira yang diberitakan oleh malaikan Gabriel kepadanya? Kita bisa bayangkan, berapa besar masalah yang akan ditanggung oleh Maria ketika banyak orang tahu kalau dia hamil diluar nikah. Apalagi dalam tradisi Israel saat itu, orang yang hamil di luar nikah adalah perbuatan zinah, dan hukumannya adalah hukuman mati. Begitu beratnya beban yang ditanggung oleh Bunda Maria. Akan tetapi, dia tidak menolah Sabda Allah yang akan dibayanya dalam dirinya. Dia tetap menyimpan semua itu dan merenungkannya. Dengan demikian Bunda Maria telah mengajarkan kita untuk menjadi seorang yang tulus dan selalu berefleksi tentang apapun yang kita alami.
Demikian juga pada injil hari ini, Bunda Maria digambarka sebagai orang yang sangat tulus dan mennyimpan serta mereflesikan apa yang dialaminya. Oleh sebab itu saudara-saudari yang terkasih, marilah kita dengan teladan Bunda Maria juga selalu bereflesi dan merenungkan bahwa Tuhan selalu berkarya dalam setiap segi kehidupan kita.

Doa
Bapa, bantulah kami selalu untuk mampu merefleksian setiap segi dari kehidupan kami. Amin.

Tidak ada komentar: