Selamat datang bagi teman-teman yang ingin mencari informasi tentang ilmu pengetahuan, renungan harian dan berbagai hal dan juga dapat berbagi hal di sini...!!!

Rabu, 13 Januari 2010

Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan (P)

Kamis, Tanggal 7 Januari 2010

BcE. 1 Yoh. 4: 19-5:4; Mzm. 72: 1-2. 14. 15bc. 17;
Luk. 4:14-22a 14 Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. 15 Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia. 16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. 17 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: 18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku 19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." 20 Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. 21 Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." 22 Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya.

Renungan
Pikiran yang Negatif, tantangan bagi para Perwarta
Ada seorang romo yang bekerja di paroki asalnya. Dia adalah anak seorang yang dikenal amat miskin di stasi tempat dia tinggal. Banyak orang tidak percaya bahwa akhirnya anak petani miskin itu telah menjadi seorang romo. Mereka seakan tidak percaya dan bertanya satu dengan yang lain, bagaimana mungkin orang itu bisa jadi romo? Padalah biaya untuk pendidikan calon imamkan tidak murah? Dari mana orang tuanya mendapatkan uang untuk membiayai pendidikannya?
Banyak orang mulai berpikiran negatif tehadap romo itu. Bahkan, ada yang berpikir sangat jelek tentangnya. Mereka berpikir bahwa romo itu akan menyelewengkan uang paroki untuk membantu keadaan orang tuanya yang begitu miskin. Padahal, tak sedikit pun terbersit dalam pikiran romo itu untuk melakukan hal tersebut. Dia sangat ingin melayani dengan tulus. Akan tetapi, banyak orang yang berpikiran negatif terhadapnya. Setiap kali dia berkunjung ke stasi asalnya, banyak cibiran dan sindiran, karena keadaan kedua orangtuanya itu.
Hal ini pun sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Banyak orang yang telah mengetahui kelemahan dan kekuarang orang tertentu, akan cenderung menganggap orang itu rendah. Banyak pewarta yang dikenal dari keluarga yang sangat berkekurangan selalu dicibirkan dan cenderung tidak dianggap. Padahal, mereka ingin mewartakan dengan lebih baik dan tulus. Mereka tidak ingin apa-apa dari umat. Mereka hanya ingin mewartakan kabar sukacita dari Allah.
Demikian juga yang terjadi pada Tuhan Yesus. Pada injil hari ini, Yesus ditolah di Nazareth, kampung halamanNya sendiri. Orang-orang yang mengenal-Nya menolak untuk mengakuiNya sebagai utusan dari Allah. Mereka mengenal Yesus sebagai tukang kayu miskin di tempat Dia berasal. Jadi, banya orang seolah-olah tidak percaya. Mereka hanya melihat Yesus sebagai tukan kayu, tanpa melihat sisi lain Yesus.
Banyak orang juga sering berpikiran dangkal dan sering menilai orang dari luarnya saja tanpa melihat hati orang itu. Ini adalah kecenderungan yang jelek dari manusia, yakni berpikiran dangkal dan kurang mendalam. Kadang-kadan kehidupan rohani juga dilihat dari sudut yang sangat dangkal dan manusiawi. Semoga injil hari ini mengajak kita untuk berpikiran lebih mendalam dan tidak menilai orang dari kulit luarnya saja.
Doa
Ya Tuhan Yesus, ajarilah kami hari ini untuk dapat menilai orang tidak hanya dari sisi luarnya saja, tetapi juga dari sisi dalam mereka.

Tidak ada komentar: