Senin, Tanggal 4 Januari 2010
BcE. 1 Yoh. 3: 22-4: 6; Mzm. 2: 7bc-8, 10-12a;
Mat. 4:12-17, 23-25 12 Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. 13 Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, 14 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: 15 "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, 16 bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang." 17 Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
23 Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. 24 Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. 25 Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.
Renungan
Pertobatan dan Kesembuhan
Sejak saat itu Yesus memberitakan: ”Bertobatlah sebab kerajaan Sorga sudah Dekat!” Seruan di atas mau menunjukkan bahwa Yesus mulai mewartakan keselamatan dan pertobatan itu bukan diawali diwilayah Israel. Kita bisa baca dari perikop sebelum teks ini. Ini semakin mengukuhkan bahwa sebenarnya, Yesus bukan saja diutus untuk orang Yahudi saja, tetapi juga bangsa-bangsa lain. Yesus telah memulai karyanya di tanah Zebulon dan Naftali, yang nota bene wilayah bukan Yahudi bahak bisa dikatan orang yang tidak mengenal Allah, seperti yang dikatakan pada ayat 16: bangsa yang dia dalam kegelapan.... perikob ini semakin menguatkan apa yang kita rayakan pada hari sebelumnya.
Akan tetapi yang paling penting adalah ’pertobatan’. Perotbatan yang bagaimana? Kita mungkin harus memulai dari hal-hal yang kecil. Yang pertama kita lakukan adalah meneguhkan hati kita untuk memulai pertobatan yang sesungguhnya. Setelah itu, kitapun mulai bertobat dari hal-hal kecil terlebih dahulu. Kita tidak perlu melakukan hal-hal bersar. Kita bisa mulai dari hal kecil seperti, mulai untuk tidak berbohong dalam hal kecil. Karena dosa yang paling sering muncul adalah dari hal-hal kecil seperti itu dan kebanyakan keluar dari mulut kita. Mulut kita harus benar-benar dikendalikan dengan baik.
Baru kemudia kita instrofeksi diri. Kita mulai masuk dalam hati. Kita mulai membersihkan hati dan pikiran kita. Dengan demikian, kita sedikit demi sedikit mengarahkan pikiran kita kepada Tuhan. Dengan bertobat, kita pun tidak hanya diselamatkan tetapi juga dapat berbagi keselamatan denga orang lain. Berbagi keselamatan berarti kita pun dapat membantu saudara-saudari kita untuk mendapat keselamatan juga.
Doa
Bapa, bantulah kami untuk selalu instroveksi diri dan mulai bertobat demi kemuliaan nama-Mu.
BcE. 1 Yoh. 3: 22-4: 6; Mzm. 2: 7bc-8, 10-12a;
Mat. 4:12-17, 23-25 12 Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. 13 Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, 14 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: 15 "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, 16 bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang." 17 Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
23 Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. 24 Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. 25 Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.
Renungan
Pertobatan dan Kesembuhan
Sejak saat itu Yesus memberitakan: ”Bertobatlah sebab kerajaan Sorga sudah Dekat!” Seruan di atas mau menunjukkan bahwa Yesus mulai mewartakan keselamatan dan pertobatan itu bukan diawali diwilayah Israel. Kita bisa baca dari perikop sebelum teks ini. Ini semakin mengukuhkan bahwa sebenarnya, Yesus bukan saja diutus untuk orang Yahudi saja, tetapi juga bangsa-bangsa lain. Yesus telah memulai karyanya di tanah Zebulon dan Naftali, yang nota bene wilayah bukan Yahudi bahak bisa dikatan orang yang tidak mengenal Allah, seperti yang dikatakan pada ayat 16: bangsa yang dia dalam kegelapan.... perikob ini semakin menguatkan apa yang kita rayakan pada hari sebelumnya.
Akan tetapi yang paling penting adalah ’pertobatan’. Perotbatan yang bagaimana? Kita mungkin harus memulai dari hal-hal yang kecil. Yang pertama kita lakukan adalah meneguhkan hati kita untuk memulai pertobatan yang sesungguhnya. Setelah itu, kitapun mulai bertobat dari hal-hal kecil terlebih dahulu. Kita tidak perlu melakukan hal-hal bersar. Kita bisa mulai dari hal kecil seperti, mulai untuk tidak berbohong dalam hal kecil. Karena dosa yang paling sering muncul adalah dari hal-hal kecil seperti itu dan kebanyakan keluar dari mulut kita. Mulut kita harus benar-benar dikendalikan dengan baik.
Baru kemudia kita instrofeksi diri. Kita mulai masuk dalam hati. Kita mulai membersihkan hati dan pikiran kita. Dengan demikian, kita sedikit demi sedikit mengarahkan pikiran kita kepada Tuhan. Dengan bertobat, kita pun tidak hanya diselamatkan tetapi juga dapat berbagi keselamatan denga orang lain. Berbagi keselamatan berarti kita pun dapat membantu saudara-saudari kita untuk mendapat keselamatan juga.
Doa
Bapa, bantulah kami untuk selalu instroveksi diri dan mulai bertobat demi kemuliaan nama-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar